Berbagi Info Baksos in Love (Bagian 5) Terbaru 2017 Gratis

Sedikit Info Seputar Baksos in Love (Bagian 5) Terbaru 2017 - Hay gaes kali ini team info ponsel kita, kali ini akan membahas artikel dengan judul Baksos in Love (Bagian 5), kami selaku Team info ponsel kita telah mempersiapkan artikel ini untuk sobat sobat yang menyukai info ponsel kita. semoga isi postingan tentang Artikel Baksos in Love, Artikel Kisah Cinta Joa, Artikel The Movie, yang saya posting kali ini dapat dipahami dengan mudah serta memberi manfa'at bagi kalian semua, walaupun tidak sempurna setidaknya artikel kami memberi sedikit informasi kepada kalian semua. ok langsung simak aja sob
Judul: Berbagi Info Seputar Baksos in Love (Bagian 5) Full Update Terbaru
link: Baksos in Love (Bagian 5)
"jangan lupa baca juga artikel dari kami yang lain dibawah"

Berbagi Baksos in Love (Bagian 5) Terbaru dan Terlengkap 2017


Akhirnya sampai juga di desa tempat kami berbaksos.  Kunjujngan pertama adalah di balai desa, tempatnya tidak begitu menjanjikan jika melihat jumlah seluruh mahasiswa. Namun kami tetap disuruh masuk untuk mengikuti pembukaan, yang berisi sambutan-sambutan. Kirain ada pertunjukan sirkus atau apaan, ternyata gak ada.

Masuk di golongan yang dimasukkan, jadinya gak kebagian tempat duduk deh. Jongkok menjadi salah satu pilihan dan ancaman buatku, karena waktu itu ada sesuatu yang bergejolak di dalam tubuhku yang memaksa keluar dengan meremas perutku. Maklum, sudah tiga hari belum boker.
Selesai pembukaan, kami digiring untuk memasuki angkot kembali. Tujuan kami adalah memasuki rumah warga yang sudah diizinin untuk sementara waktu kita tinggal disana. Si supir angkot terlihat bingung, karena kami nyasar dua kali. Namun, akhirnya kami sampai di rumah pak Kades. Syukur deh, lega rasanya.

“Semua ketua kelompok, kumpul!” teriak Mas Puguh, salah satu pengurus baksos.
Santai, ku jatuhkan tas beratku yang berisi beberapa pakaian hangat karena berada di desa yang bisa dibilang dataran tinggi dan cukup dingin. Tak lama kemudian terlihat Zamroni kembali ke kelompok kami.

“Ayo kita ke rumah Pak Sutopo.”

“Lha, ini kita kan udah sampai toh Zam?” tanyaku bingung.

“Ini bukan rumah pak Sutopo, tapi rumah Pak Kades. Dasar Bedes!”

What? Ternyata situasi memaksaku untuk kembali mengangkat tas yang berat itu. Mukaku murung, seperti ketika aku membayangkan Antin sedang jalan ama cowok lain.

“Ya Allah, untuk tinggal seatap dengan Antin mengapa sangat susah seperti ini?”

Kami berjalan mengitari desa karena tidak tahu akan rumah Pak Sutopo. Ada seorang yang bertanya pada warga desa, tentang siapa yang nanya Joa lupa. Namanya juga manusia.

“(Tok ok tok..) Assalamualaikum..” Zamroni mengetuk pintu.

“Gimana Zam?” tanyaku setelah sekian waktu belum ada jawaban. Sepertinya ketukan Zamroni bertepuk sebelah tangan.

“Gak ada orang Jo, mungkin kita salah rumah.”

“Coba sini aku yang ketuk, minggir-minggir!”

Aku hembuskan napas dengan perlahan, semoga berhasil dan tidak malu.

“Buka pintunya whoey!! Bukaaammmmpp” mulutku dibungkam Zamroni.

“Berisik lo! Mau digebugin warga sekampung kamu?!”

“Maaf Zam..”

Ternyata aku tidak berhasil.

“Udah, sini aku aja yang cobain.”

Antin mengambil langkah pasti untuk mencoba mengetuk pintu.

“Mana mungkin dia bisa, cowok sekeran aku aja gak bisa. Haha” batinku.

Tak lama kemudian sebelum Antin mengetuk tiba-tiba pintu terbuka dan keluar bapak-bapak.

“Wow, aura Antin melebihi aura Kasih!” batinku kembali menggosip.

Terkadang aku bingung. Aku tak lebih hebat ketimbang cewek. Mungkin aku adalah salah satu kandidat kelamin yang tertukar. Aku bukan lelaki sejati, hidup memang tak adil.

“Waalaikumsalam, siapa ya ini?” Tanya bapak-bapak itu.

“Maaf pak, apakah benar ini rumah Pak Sutopo?” tanya Zamroni.

“Iya betul.”

“Alhamdulillah, kami dari Universitas Kuning pak. Kami di beritahukan bahwa kami akan tinggal beberapa hari di rumah bapak untuk kegiatan baksos.”

“Oh iya, silahkan masuk.”

Ternyata benar, rumah tersebut rumah dari Pak Sutopo. Dari rumah inilah, hidupku bersama Antin akan dimulai.

“Ayo masuk Jo, ngapain kamu senyum-senyum sambil liatin rumah ini?” tanya Zamroni.

“Eh eh, nggak papa kok, ayo masuk Zam”

“Dasar wong edan.”

Ternyata aku sadar, aku tak hanya serumah dengan Antin. Kesmpulannya, hidupku bersama Antin belum dimulai.

bersambung...

Mulai dari Rumah Pak Sutopo kisah baksos yang sebenarnya dimulai. Masih aja banyak kejadian seru loh sob, terus ikuti dibagian selanjutnya!

Itulah sedikit Artikel Baksos in Love (Bagian 5) terbaru dari kami

Semoga artikel Baksos in Love (Bagian 5) yang saya posting kali ini, bisa memberi informasi untuk anda semua yang menyukai info ponsel kita. jangan lupa baca juga artikel-artikel lain dari kami.
Terima kasih Anda baru saja membaca Baksos in Love (Bagian 5)
Mohon Aktifkan Javascript!Enable JavaScript